Lonjakan 500% Penggunaan Kendaraan Listrik di Indonesia Selama Mudik Lebaran
Pemerintah Indonesia bersiap menghadapi lonjakan penggunaan kendaraan listrik (EV) sebesar 500 persen selama arus mudik Idul Fitri. Perusahaan listrik negara, PLN, telah menyiapkan 1.000 stasiun pengisian daya umum di jalur utama serta 12 unit pengisian daya bergerak untuk mendukung perjalanan para pemudik.
Menurut proyeksi PLN, jumlah kendaraan listrik yang digunakan saat mudik tahun ini diperkirakan mencapai 21.570 unit, meningkat drastis dari 4.314 unit pada tahun lalu. “PLN siap mendukung penuh masyarakat yang melakukan perjalanan mudik dengan kendaraan listrik,” ujar Direktur Ritel dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti, kepada kantor berita Antara pada Senin.
Peningkatan ini mencerminkan adopsi yang semakin luas terhadap transportasi ramah lingkungan serta upaya pemerintah dalam mendorong solusi energi berkelanjutan di tengah tingginya mobilitas masyarakat saat musim mudik.
Tahun lalu, penjualan kendaraan listrik di Indonesia melonjak hingga lebih dari 43.000 unit, meningkat dari 17.000 unit pada 2023 dan hanya 125 unit pada puncak pandemi di 2020, menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Pemerintah Indonesia menargetkan dua juta mobil listrik dan 12 juta sepeda motor listrik beroperasi di jalanan pada 2030. Untuk mencapai target tersebut, berbagai kebijakan telah diterapkan, termasuk diskon pajak untuk pembelian kendaraan listrik dan penghapusan bea masuk bagi produsen kendaraan listrik asing.
Guna memastikan perjalanan mudik yang lancar, PLN telah menyiapkan 1.000 stasiun pengisian daya di jalur mudik Trans Jawa dan Sumatra. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi pemilik kendaraan listrik dan mendorong lebih banyak masyarakat untuk beralih ke transportasi berbasis energi bersih.
Dengan meningkatnya infrastruktur pengisian daya serta dukungan kebijakan dari pemerintah, penggunaan kendaraan listrik di Indonesia diprediksi terus bertumbuh pesat dalam beberapa tahun ke depan.